xOeSJZwEqEHxAtyEgOy1ztCUdVCJP06QsbYigFCu
Bookmark

Budaya & Karakter Bangsa

    
   Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan kaya akan budaya. Berbeda dengan negara-negara lainnya, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat berlimpah. Berbagai suku bangsa, karakter, warna kulit, bentuk rambut, dan tutur kata berada di Indonesia. Keberagaman tersebut bukanlah datang dari luar Indonesia dan bermukim di Indonesia, namun merupakan masyarakat asali bangsa Indonesia, yang dari nenek moyang mereka telah tinggal dan menetap serta menguasai berbagai kekayaan alam di tanah Indonesia. Hal ini berbeda dengan negara lainnya, yang kaya akan keberagaman budaya, namun kesemua itu bersumber dari pendatang dan bukan masyarakat asli dari negara tersebut. Dengan demikian Indonesia kaya akan budaya dan khas asli bangsa Indonesia. 
      Pertanyaan berikut, yang manakah budaya bangsa Indonesia ? ya, semua merupakan budaya bangsa Indonesia. Namun manakah budaya yang merupakan simbol karakter bangsa Indonesia ? banyak pendapat mengenai karakter bangsa Indonesia. Dari Pancasila, hingga pada kearifan lokal. Dari demokrasi hingga otonomi. Dari kepercayaan pendatang (import) hingga kepercayaan yang dianut masyarakat adat (suku asli). Manakah simbol asali karakter bangsa Indonesia ? 
      Karakter tidak terlepas dari bentukan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. Akhir-akhir ini bangsa Indonesia mengalami banyak benturan karakter. Kasus perusakan patung-patung yang dianggap bukan karakter bangsa, kasus pelarangan artis internasional tertentu untuk konser di Indonesia, karena tidak mendukung karakter bangsa, dan lainnya. Berbagai kasus mengatas namakan karakter bangsa. Yang sudah seharusnya mewakili kepelbagaian budaya bangsa Indonesia.
      Budaya bangsa Indonesia menjadi pertanyaan penting untuk melihat kondisi bangsa saat ini. Dengan kaya akan keberagaman menyebabkan bangsa Indonesia mengalami kesulitan mendapatkan konsensus bersama akan karakter bangsa. Adanya ambiguitas dan heterogenitas dalam pemahaman akan karakter bangsa, menandakan bahwa kekurang pengetahuan masyarakat akan budaya bangsa. Yang mengakibatkan setiap orang berhak menentukkan karakter bangsanya sendiri. Perlu diingat bahwa budaya bangsa lahir dari refleksi yang mendalam terhadap nilai-nilai budaya lokal. Sudah seharusnya yang terjadi di kota-kota pusat adalah keterwakilan dari budaya bangsa. Dari budaya akan pembangunan hingga budaya akan berperilaku. Banyak bangunan dikota-kota besar lebih mengedepankan estetika negara luar, dari pada estetika sebagai keterwakilan budaya bangsa. Banyak keputusan-keputusan politik, lebih mengedepankan kemajuan budaya luar, dari pada memperjuangkan budaya lokal. Banyak kecaman dilakukan terhadap budaya luar yang dianggap tidak bermoral, namun tidak pernah kecaman dilakukan terhadap diri sendri, ketika perilaku kita melanggar karakter budaya bangsa. Budaya hanya menjadi alat untuk menyerang orang lain, dan tidak hidup sebagai nilai dalam keseharian.
      Beberapa daerah di Indonesia masih mengedepankan estetika budaya sebagai penanaman nilai-nilai lokal pada generasi muda. Namun jangan harapkan itu dilakukan diseluruh kota-kota besar di Indonesia (padahal kota besar menjadi tujuan para generasi muda saat ini). Budaya semakin jauh dari kehidupan berbangsa. Lalu bagaimana karakter bangsa dapat kita bangun ? karakter bangsa yang seharusnya melekat dari budaya bangsa menjadi absurd. Jika sudah absurd, maka bangunan seperti apa yang akan dibangun ?
      Saya bayangkan suatu saat orang Papua atau suku-suku dari pedalaman berjalan di Jakarta dengan hanya menggunakan penutup tubuh seadanya dan tidak dianggap sebagai "tidak berbudaya". Namun ia dianggap sebagai bangsa yang berbudaya. Saya bayangkan suatu saat orang Indonesia dikenal bukan karena budayanya saja, namun karena karakternya yang terbentuk dari budaya aslli bangsa Indonesia. Saya bayangkan suatu saat "orang-orang kota" kepedalaman dan tidak menganggap bahwa potret pedalaman hanyalah sebagai hiburan, namun "orang-orang kota" kepedalaman sebagai bagian bentuk mengenal bangsa ini. Saya bayangkan suatu saat orang Aceh bisa beradaptasi di Papua dan orang Papua bisa beradaptasi di Aceh, dan setiap orang dari berbagai daerah dapat pergi keseluruh Indonesia tanpa kuatir akan tabrakan budaya dan nilai. Saya bayangkan Indonesia menjadi satu, bukan karena keseragaman namun karena keberagaman budaya. Budaya menjadi karakter bangsa, dan karakter tersebut hidup dalam setiap suku bangsa. 
1 komentar

1 komentar

  • najoanlestari
    najoanlestari
    10 Juni 2012 pukul 20.18
    Ada dua poin yang mendasari pemikiran saya setelah membaca tulisan ini.
    1. Apa yang harus menjadi dasar pengikat sebuah negara yang penuh dengan keberagaman, seperti bangsa Indonesia?
    2. Karakter bangsa dibentuk oleh karakter masyarakatnya

    Menjawab pertanyaan nomor 1, saya berpikir yang menjadi dasar pengikat untuk sebuah kondisi keberagaman adalah penerimaan. Penerimaan akan kondisi keberagaman tersebut. Jika tidak ada penerimaan maka kondisi tersebut akan kacau, semua perbedaan akan hidup terpisah sehingga tidak ada dalam satu kondisi. Agar kondisi tersebut tetap menjadi satu kondisi dibutuhkan penerimaan sebagai pengikat!
    Kondisi yang saya katakan diatas merujuk pada bangsa Indonesia dan penerimaan yang saya maksud adalah penerimaan dari masyarakat Indonesia terhadap kondisi bangsa. Ketika semua berterima satu sama lain maka kita adalah satu bangsa. Ketika tidak ada penerimaan maka tidak ada yang namanya satu bangsa.
    Oleh karena itu karakter yang harus dimiliki oleh tiap orang Indonesia adalah karakter berterima keberagaman yang ada. Ketika ada penerimaan, maka seiring berjalannya waktu penerimaan ini akan menjadi sebuah karakter yakni karakter toleransi. Ketika semua orang bertoleransi maka karakter semua orang tersebut akan membentuk karakter bangsa yakni toleransi. dan karena karakter akan menciptakan budaya, maka nantinya budaya Indonesia haruslah budaya toleran...sehingga ketika orang luar berbicara mengenai Indonesia mereka akan berkata "bangsa ini adalah bangsa yang toleran"... atau "indonesia adalah sebuah negara dengan budaya toleransi" atau "saya ingin ke Indonesia, saya merasa nyaman disana karena semua orangnya adalah orang yang bertoleransi"
    Reply