xOeSJZwEqEHxAtyEgOy1ztCUdVCJP06QsbYigFCu
Bookmark

PUBLIC SPEAKING BAGI PEMIMPIN


“The human brain starts working the moment you are born and never stops until you stand up to speak in public”.
                            George Jessel (1898-1981, American actor) 


Pendahuluan
       Setiap orang yang menjadi pemimpin, haruslah memiliki kemampuan public speaking yang baik untuk meyakinkan pendengarnya. Pemimpin dan public speaking memiliki fungsi yang umumnya sama, yakni memiliki kekuatan pengaruh. Menurut Abraham Lincoln, kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang dan public speaking adalah salah satu cara menciptakan pengaruh tersebut. Public speaking yang baik adalah ketika pembicara mampu mempengaruhi hingga pendengarnya menyetujui yang ia katakan dan terpengaruh untuk melakukannya. 
                Public speaking adalah proses berbicara kepada sekelompok orang dengan cara yang terstruktur, yang disengaja dimaksudkan untuk menginformasikan, mempengaruhi atau menghibur pendengar. Untuk itu public speaking merupakan kompetensi mutlak, yang harus dimiliki oleh seseorang yang biasa berhadapan dengan public. Dalam dunia IT seseorang seperti Steve Jobs bukan saja menjadi penemu yang handal. Namun juga merupakan seorang pembicara yang handal, dalam mengutarakan ide-idenya tentang teknologi masa depan di depan public. Dalam berbicara didepan umum, Steve Jobs memotivasi dan memberikan inspirasi bagi orang-orang yang mendengarkannya. 
              Para pemimpin dunia seperti Ir. Soekarno, John F. Kennedy, Margareth Thatcer, Barrack Obama, dan lainnya juga memiliki kemampuan public speaking yang baik. Sehingga bukan saja tampak karakteristik kepemimpinannya, namun juga kekuatan mempengaruhinya. Apalah arti sebuah ide besar, jika anda sebagai pemimpin tidak dapat mengkomunikasikannya dengan baik. Komunikasi yang baik bagi seorang pemimpin adalah komunikasi yang memiliki kekuatan pengaruh. Pengaruh untuk memotivasi, pengaruh untuk menginspirasi hingga pengaruh untuk menggerakan setiap orang yang mendengarnya untuk tergerak dengan ide yang anda sampaikan. Ide perubahan besar berasal dari kepala seorang pemimpin, namun pergerakan perubahan yang besar dimulai dari kekuatan public speaking seorang pemimpin. 

Bagaimana Seorang Pemimpin dapat Menjadi Public speaker?
              Public speaking bukanlah bawaan sejak lahir bagi seorang pemimpin. Namun, kompetensi tersebut didapat dari kemauan untuk belajar dan mencoba. Banyak pemimpin berusaha untuk menjadi public speaker, dengan cara melatih diri didepan cermin, memberanikan diri untuk berdiskusi, berpidato dan banyak cara lainnya. Hal tersebut untuk mengembangkan kompetensi sebagai speaker dalam public sphere. Anda dapat melihat contoh upaya seorang pemimpin untuk menjadi public speaker dalam film “The King’s Speech”. Film ini mengisahkan pemimpin Inggris, Raja George VI, berupaya menjadi public speaker yang baik dengan menaklukkan penyakit “gagap” yang dideritanya hingga mengundang dan belajar pada seorang dokter. 
             Kisah tersebut memberikan pesan bahwa seorang pemimpin dapat berbicara didepan umum dengan mengeksplorasi keberanian serta intelektualitas dalam dirinya. Ada beberapa tahap untuk menjadi public speaker yang baik.
  • Yakinkan diri anda, bahwa public bukanlah sesuatu yang menakutkan.
  • Yakinkan diri anda, bahwa anda berani dan mampu berbicara didepan umum. Untuk itu sebelum berbicara didepan umum, anda perlu menyiapkan konsep dan media yang tepat.
  • Berlatih menghadapi rasa takut dan tegang di depan umum. Ingat bahwa bahasa tubuh dapat memberikan arti lebih bagi public. Untuk itu biasakanlah diri anda untuk mengatasi perasaan takut ketika berbicara di depan umum.
  • Berlatihlah mengungkapkan ide dan menjelaskannya secara lisan. Hal ini mengharuskan anda untuk menguasai materi yang akan anda sampaikan. Dan jangan terpaku dengan media (seperti LCD), namun kuasailah beberapa kosa kata yang terhubung dengan ide pokok yang ingin disampaikan.
  • Berani mempraktekan berbicara di depan umum. Dapat melalui diskusi, debat, pidato dan lainnya.Teruslah melatih untuk berbicara di depan umum, dan selalu menggunakan tanggapan audiens atau public untuk mengukur kompetensi anda. Jika public tertarik dengan ide anda dan tergerak dengan gagasan yang anda bicarakan, maka anda telah menjadi public speaker yang baik.
             Sebagai seorang pemimpin, apapun bidang yang digelutinya jika ia menguasai public speaking yang baik, maka ia akan menguasai orang lain yang mendengarkannya ketika berbicara. 

Panduan Untuk Public Speaking
             Sebelum berbicara di depan public, seorang pembicara (speaker) harus mengetahui : a). Kepada siapa ia akan berbicara. Pembicara harus memahami secara umum latar belakang audiens, sehingga dapat menggunakan kalimat yang tepat dan tidak menyinggung saat berbicara (atau terlalu tinggi untuk dipahami oleh audiens); b). Di mana ia akan berbicara. Pembicara harus memahami kondisi ruang tempat ia akan berbicara, sehingga ia dapat menggunakan ruang yang disediakan semaksimal mungkin untuk menarik perhatian audiens; c). Berapa durasi waktu yang diberikan. Pembicara harus sudah memperhitungkan durasi waktu yang diberikan sedari persiapan, sehingga tidak bingung dalam menghadapi kekurangan atau kelebihan waktu dalam berbicara. 
Secara umum, langkah-langkah dalam public speaking, yakni :
  1. Siapkan diri anda sebelum berbicara di depan public 
              Hal-hal yang perlu disiapkan adalah : a) Kenali audiens anda. Jika anda mengenali audiens, maka anda dapat menyusun strategi yang tepat untuk berbicara dan memenangkan audiens anda; b) Pilih topic yang anda kuasai. Dengan menguasai topic, anda akan lebih santai dalam berbicara dan menguasai kondisi; c) Tentukan tujuan yang ingin anda capai dalam berbicara. Apakah pidato yang disampaikan hanya informasi, memotivasi atau ingin menggerakan public kearah tertentu; d) Lakukan pengembangan (updating) terhadap topic yang telah anda pilih lewat riset kecil, sehingga topic yang anda pilih dapat menggunakan data-data terbaru dan up to date; e) Memilih dan menyiapkan bahan dan media pendukung. Aturlah materi/ bahan yang anda ingin bicarakan, dari pembukaan hingga penutupan dan sesuaikan dengan media pendukung. Ingat jangan sampai media yang berbicara, tapi andalah pembicara utamanya. 

    2.   Dalam menyampaikan pidato anda
              Pada saat menyampaikan pidato, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : a). Kondisi tempat anda berbicara. Dengan mengenal dan menguasai kondisi (panggung) tempat anda berbicara, maka anda akan memaksimalkan ruang gerak saat berbicara. b). Bahasa tubuh. Ingat bahwa indera penglihatan audiens memiliki kekuatan besar dalam penangkapan audiens terhadap ide besar anda. Dengan melihat, audiens akan lebih lama mengingat apa yang anda sampaikan. Untuk itu perhatikan dan gunakan bahasa bahasa tubuh, seperti tatapan mata, penggunaan tangan saat berbicara, cara berdiri dan bahasa tubuh lainnya. Berusahalah bersikap tenang dalam berbicara. c). Menguasai perilaku vocal. Yang dimaksud yakni intonasi suara, volume dan pengendalian terhadap nada bicara. Gunakan penekanan suara yang tepat sesuai capaian ide yang anda harapkan. d). Dukungan media. Penguasaan terhadap slide power point harus tepat sesuai dengan bahan yang dibicarakan. 

Mengatasi Takut Saat Berpidato (Speech)
Rasa takut dalam menyampaikan pidato itu biasa. Pada saat anda berbicara tentang suatu topik kepada seorang anak kecil di rumah, pastilah anda tidak perlu merasa kuatir dan tegang. Namun jika dengan topic yang sama anda berbicara di depan para orang tua dalam pertemuan sekolah, maka pastilah kekuatiran mulai muncul. Takut berbuat salah, takut disepelehkan, takut tidak berhasil dalam berpidato, takut penggunaan kata-kata yang kurang tepat, dan ketakutan lainnya. Topik yang sama, namun audiens yang berbeda menyebabkan ketakutan muncul dan membayangi anda dalam berpidato. Permasalahannya dimana ? Sebenarnya permasalahannya ada dalam diri anda. Andalah yang mendatangkan bayangan ketakutan tersebut. 
          Ketakutan dapat berakibat buruk pada saat anda berpidato atau berbicara. Bahasa tubuh dan vocal suara anda akan menunjukan ketakutan dan hal ini akan menghilangkan fokus audiens pada ide besar yang ingin anda sampaikan. Bahasa tubuh dan vocal suara merupakan media yang akan mempresentasikan ketakutan anda. 
           Lalu bagaimana cara mengatasi ketakutan tersebut ? Rudolph E. Busby dan Randall E. Majors dalam buku “Basic Speech Communications” memberikan beberapa cara untuk mengatasi ketegangan, pada saat kita mengalami demam panggung sebelum berbicara di depan umum. Mengatasi detak jantung yang cepat, dengan teknik relaksasi dalam mengendurkan otot-otot Anda. Tangan dan kaki yang bergetar harus disiasati dengan menggoyang-goyangnya secara perlahan-lahan. Tapi jangan terlalu cepat, karena akan berdampak sebaliknya (menambah ketakutan atau ketegangan anda). Cara lainnya adalah dengan cara memancing audiens dengan bahasa pembuka yang ringan. Jangan lupa tanamkan keberanian dan senyumlah pada audiens dan tarik napas panjang-panjang sebelum berbicara. 
            Sebelum naik kepanggung tariklah napas dalam-dalam dan kuasailah diri anda dengan bahan-bahan yang sistematis. Ketika berada di atas panggung, tataplah mata peserta dan berikan senyum sebelum mengucapkan kalimat pembuka. Ketika mengucapkan kalimat pembuka, kuasailah intonasi suara anda sehingga tidak tampak anda lagi tegang. Jika memenangkan audiens pada awal pidato (berbicara), maka anda akan memenangkan mereka hingga akhir anda berpidato (berbicara). Penguasaan kondisi panggung juga bisa membantu anda untuk mengurangi ketegangan anda, misalkan dengan cara berjalan kesegala sudut panggung, untuk menatap mata peserta. 
           Kuasailah rasa takut anda, karena sebenarnya remote terhadap diri anda berada dalam diri dan bukan berasal dari luar diri. Jika anda dapat menguasai remote yang ada dalam diri anda, maka ketakutan dan ketegangan dalam diri akan mudah anda kendalikan, dan akan membantu anda menjadi public speaker yang baik. 

Penutup
Pemimpin adalah seseorang yang dapat memotivasi, menginspirasi dan menggerakkan. Untuk itu pemimpin haruslah memiliki kualitas sebagai public speaker. Untuk menjadi public speaker, perlu dilakukan latihan secara terus menerus. Jika anda berhasil menjadi public speaker yang baik, maka anda dapat menjadi pemimpin yang baik. 
        Publik speaker dalam berpidato (berbicara) memperhatikan kondisi sekelilingnya, dan juga menyiapkan secara maksimal bahan/topic yang ingin disampaikan. Untuk itu seorang public speaker bertanggung jawab terhadap apa yang disampaikan dan yang ingin dicapai dari pembicaraan atau pidato tersebut seperti seorang pemimpin yang bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota dalam mencapai tujuan organisasi. Jadilah seorang public speaker, karena dari sanalah pengaruh dalam memimpin itu akan muncul. 


Sumber :
         Rakhmat, Jalaluddin. “Retorika Modern,PendekatanPraktis”, (2000, cetakan ke-6), Remaja Rosdakarya - Bandung. 
         Steven A. Beebe & Susan J. Beebe. “Public Speaking: An Audience-Centered Approach”, (2003), Allyn & Bacon - Texas 
         Dale Carnegie. “The Art of Public Speaking”, Feedbooks – Breckenridge 
         Jaffe, C. “Public speaking: Concepts and skills for a diverse society “(2nd ed.) (1998), Wadsworth - New York 


(Dibawakan oleh Ricky A. Nggili. Pada “Training Organization” FTI - UKSW. Pada tanggal 13 Mei 2012 di Wisma Bukit Soka)

Link Public Speaking lainnya :
Posting Komentar

Posting Komentar