xOeSJZwEqEHxAtyEgOy1ztCUdVCJP06QsbYigFCu
Bookmark

Demokrasi dan Kaderisasi

     
Demokrasi merupakan harapan dari setiap warga negara. Harapan yang akan berujung pada keadilan, kesejahteraan, keterbukaan dan kedudukan yang sama (tanpa adanya ketimpangan). Demokrasi akan membawa masyarakat pada suatu kondisi yang dicita-citakan oleh sebuh negara. Demokrasi mampu menggantikan posisi monarki yang lebih mengedepankan kelompok elit (kerajaan/ darah biru) atau golongan tertentu. Seluruh kelompok masyarakat mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperjuangkan haknya dan juga mendapatkan posisi sebagai pemimpin. Demokrasi mengangkat ketidak berdayaan menjadi berdaya. Sebuah harapan yang mampu menjadi pintu masuk kesebuah negara yang ideal bagi seluruh kelompok masyarakat. 
    Demokrasi merupakan suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaannya berasal dari rakyat, baik secara langsung maupun lewat keterwakilan. Untuk itu dinegara yang menganut sistem demokrasi dimanapun selalu memiliki dewan perwakilan rakyat atau parlemen. Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani "demokratia" yang berarti "kekuasaan rakyat". Konsep mengenai demokrasi diperkenalkan pertama kali oleh filsuf Aristoteles, yang memaknai demokrasi sebagai suatu bentuk pemerintahan yang menekankan bahwa kekuasaan berada ditangan orang banyak (rakyat). Presiden AS, Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi sebagai "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat". Dengan demikian demokrasi menempatkan kekuasaan berada ditangan rakyat dan rakyat lah yang menentukan nasib negaranya sendiri.
    Negara-negara yang memiliki sistem demokrasi secara perlahan-perlahan mulai melaksanakan proses demokrastisasi dalam segala aspek kehidupan bernegara. Perlu diingat bahwa menjadi sebuah negara yang demokratis adalah bukan sesuatu yang mudah. Hal ini mengingat akan adanya banyak kepentingan, kompleksitas dan pluralitas. Demokrasi merupakan sesuatu yang harus diperjuangkan lewat proses yang panjang. Negara seperti Amerika Serikat (AS) saja, yang menganut sistem demokrasi dari awalnya masih sulit untuk memperjuangkan hak-hak kaum Indian, yang merupakan penduduk asli dari benua Amerika. Pemerintah boleh dengan tegas mengkonsepkan sistem demokrasi, namun kadangkala sikap rakyat masih mengkotak-kotakan etnik, warna kulit dan kelompok tertentu. Demokrasi mendapatkan tantangannya sendiri. Hal ini juga terjadi dibanyak negara demokrasi lainnya. Indonesia yang juga menganut sistem demokrasi Pancasila tidak dengan mudah menjalankan kendaraan ini. kekayaan gerografis, dan pluraitas menjadi tantangan dalam menjalankan sistem ini.
    Negara-negara yang telah maju masih berupaya secara keras untuk memainkan sistem yang telah mereka bangun. Amerika telah menunjukannya dengan terpilihnya Barack Obama sebagai presiden kulit hitam pertama di AS. Dan dunia terpanah dengan kendaraan demokrasi yang telah berhasil dimainkan di Amerika. Amerika menjadi kiblat pembelajaran akan arti demokrasi. 
     Di Indonesia, demokrasi hanyalah sebuah permainan politik yang menghasilkan perubahan perilaku kearah negatif. Melalui proses demokrasi, para pelaku politik berupaya untuk mengeruk uang rakyat dan memperkaya diri. Demokrasi dari harapan menjadi kebuntuan. Dibeberapa daerah, pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah sudah didominasi oleh Golput (orang-orang yang menolak untuk berperan serta dalam proses demokrasi). Hal ini disebabkan karena kendaraan demokrasi hanyalah kendaraan politik, tanpa tujuan yang jelas. Tujuan bernegara disetir oleh kelompok tertentu dengan mengesampingkan tujuan rakyat. Demokrasi yang seharusnya kekuasaan ditangan rakyat, dipolitisir menjadi kekuasaan ditangan pemimpin-pemimpin (yang bisa membeli) rakyat. Apakah ini demokrasi ? Korupsi, kolusi, nepotisme merupakan buah dari pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Banyak pemimpin yang lahir dari proses demokrasi diberbagai daerah di Indonesia, menyudahi akhir kepemimpinannya di penjara. Perilaku korupsi menjadi langkah selanjutnya untuk mengembalikan biaya politik dalam proses berdemokrasi. Wakil rakyat menjadi contoh yang kurang baik bagi rakyat, terutama bagi generasi selanjutnya. Demokrasi di Indonesia dicoreng dengan praktek-praktek yang tidak wajar dan mengorbankan rakyat. Selain itu coba lihat, berapa banyak pemimpin yang lahir dari rakyat ? lebih banyak pemimpin dilahirkan dari perjanjian-perjanjian politik antara politisi dan pengusaha. Rakyat menjadi korban dari ketimpangan demokrasi.
     Apakah yang terjadi dengan proses demokrasi di Indonesia ? demokrasi seharusnya lahir dari rakyat. Pemimpin berasal dari rakyat. Partai politik merupakan keterwakilan rakyat, dan bukan kepentingan partai. Demokrasi Indonesia menjadi absurd. Pemimpin tidak lahir dari rakyat, disebabkan karena pendidikan demokrasi belum sampai kepada rakyat. Kaderisasi pemimpin dan demokrasi tidak menyentuh kehidupan masyarakat. Kaderisasi merupakan proses pendidikan jangka panjang untuk menanamkan nilai-nilai tertentu kepada kader (dalam hal ini rakyat). Rakyat perlu didik sehingga memahami dan mengerti hak dan kewajibannya dalam melaksanakan proses demokrasi. Kaderisasi merupakan kunci utama demokrasi di Indonesia. Partai-partai politik sudah seharusnya bukan hanya mendoktrinkan falsafah partai, namun juga mendoktrinkan asas demokrasi bagi para kadernya, sehingga kader yang notabene merupakan bagian dari kelompok-kelompok rakyat, memahami dan mampu melaksanakan proses demokrasi. Tujuan Negara haruslah berada diatas tujuan partai, sehingga proses demokrasi dapat dipertanggung jawabkan.
    Kaderisasi demokrasi mampu mewujudkan masyarakat yang lebih beradab dengan mengedepankan keadilan dan kesadaran akan Hak Asasi Manusia. Melalui proses pendidikan demokrasi (kaderisasi) yang bertanggung jawab dan dilakukan secara bersama-sama oleh setiap elemen bangsa, maka kendaraan demokrasi akan lebih dipahami oleh rakyat. Rakyat akan lebih memahami "kekuasaan ditangannya" dan pemimpin "merupakan keterwakilan dari dirinya". Selain itu rakyat pun sudah mampu untuk mengkaderkan dirinya menjadi pemimpin masa depan bangsa Indonesia, dikarenakan adanya peluang yang sama dengan orang lain dalam proses demokratisasi di Indonesia. Setiap orang tidak lagi akan melihat warna kulit, agama, etnis, dari daerah mana, jenis kelamin dan hal lainnya yang berbeda. Namun setiap orang akan melihat persamaan, persaudaraan, dan kebersamaan dalam membangun negara ini. Kaderisasi demokrasi merupakan proses pendidikan politik terbaik bagi terwujudnya bangsa Indonesia yang beradab dan bermartabat dimata dunia. Demokrasi berasal dan hanya untuk rakyat, itulah tujuan dari kaderisasi demokrasi bagi bangsa Indonesia.

(Selain dalam blog ini, tulisan ini dimuat juga dalam apendiks "Manifesto wacana kiri: membentuk solidaritas organik" (buku pelatihan basis PMII, halaman 70)) Link : /buku-panduan-pelatihan-basis-manifesto-wacana-kiri
2 komentar

2 komentar

  • suardyaji
    suardyaji
    3 Mei 2013 pukul 16.13
    memang perlu dipikirkan kaderisasi dalam politik, penting tuh
    Reply
  • Anonim
    Anonim
    30 Juli 2012 pukul 17.34
    Indonesia democrazy
    Reply