xOeSJZwEqEHxAtyEgOy1ztCUdVCJP06QsbYigFCu
Bookmark

Public Speaking : Dalam Komunikasi Non Verbal


Pendahuluan

  Publik speaking merupakan bentuk komunikasi yang paling sering digunakan oleh para pemimpin dalam upaya menguasai para audiens. Dengan menggunakan public speaking, pemimpin dapat menguasai, mendorong dan mengarahkan audiens untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh sang pemimpin. Pemimpin tanpa kemampuan public speaking yang baik, akan menjadi kehilangan kekuasaan dan kepercayaan. 

    Dalam melakukan public speaking, pemimpin tidak saja menunjukkan kemampuannya dalam menyusun kata dan kalimat sehingga menjadi sebuah komunikasi yang menarik dan interaktif yang membuat audiens tertarik. Akan tetapi seorang pemimpin juga menunjukkan karakter individunya. Public speaker yang handal sering kali mengembangkan kemampuannya untuk melakukan public speaking, sekaligus menonjolkan karakter positif yang dimilikinya sehingga ia akan lebih mudah untuk menguasai audiens. Dengan menguasai komunikasi non verbal, maka publik speaker memiliki integritas, antara apa yang dikatakan, yang dirasakan dan yang milikinya. 

    Karakter asli dari seorang public speaker akan tampak oleh audiens dari bahasa non verbal yang ditunjukan dalam melakukan public speaking. Bahasa non verbal ini merupakan bentuk dari sinyal komunikasi yang dapat juga memberikan pengaruh kuat kepada audiens. Audiens dapat mengetahui komitmen, integritas, dan intuisi dari seorang pemimpin dari bahasa non verbal yang ditunjukkan pemimpin lewat public speaking. 

    Bahasa non verbal diperkenalkan oleh seorang ahli psikologi Amerika, Paul Elkman pada sekitar tahun 1960-an. Ia meneliti bagaimana kemampuan manusia membaca pesan-pesan dari wajah-wajah orang. Selanjutnya seorang ahli psikologi dari Inggis, Michael Argyle, juga mempelajari bahasa-bahasa atau isyarat tubuh. Elkman dan Argyle memberikan pengetahuan baru pada komunikasi, dengan menekankan bahasa tubuh sebagai sebuah bahasa. Sekelompok orang mampu mengetahui kehendak sebenarnya dari pembicara dengan mengetahui bahasa tubuh yang digunakan.
    Penggunaan bahasa non verbal tidak lepas dari kebiasaan dan budaya tiap individu. Untuk itu penggunaan bahasa non verbal merupakan keterwakilan dari budaya yang dimiliki seseorang. Jika anda berasal dari budaya yang terbiasa dengan keterbukaan dan menampilkan apa adanya, maka akan tampak dari bahasa tubuh ketika sedang berbicara. Anda mungkin akan bebas bersentuhan dengan audiens dan bahasa tubuh bebas bergerak. Hal ini berbeda dengan dengan, anda yang berasal dari budaya yang sopan dan penuh tata karma. Maka dalam melakukan public speaking, anda akan sopan dalam menggunakan bahasa tubuh serta lebih hati-hati dalam menggunakan gerakan tubuh. 

Tujuan Dan Fungsi Komunikasi Non Verbal
Tujuan dari komunikasi non verbal dalam public speaking adalah :
  • Memberikan perhatian pada audiens, sehingga audiens tetap fokus pada publik speaker pada saat menyampaikan sesuatu. Dengan mendapatkan perhatian audiens, maka gagasan dan ide akan lebih mudah untuk disampaikan. 
  • Memberikan kebenaran dalam informasi. Melalui komunikasi non verbal, audiens akan lebih memahami kebenaran dibalik informasi, karena tubuh publik speaker menunjukan tanda-tanda kebenaran tersebut.
  • Memotivasi dan menggali perasaan internal audiens. Dengan penggunaan non verbal yang baik, peublik speaker dapat memenangkan audiens secara menyeluruh. Untuk itu audiens akan tergerak untuk melakukan apa yang disampaikan oleh publik speaker.
Adapun fungsi dari komunikasi non verbal, yakni :
  • Perilaku non verbal dapat mengulangi perilaku verbal. Misalnya menganggukan kepada pada saat mengatakan “ya”.
  • Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya, melambaikan tangan sambil berkata “Selamat jalan” atau “Sampai jumpa lagi“.
  • Dapat menggantikan perilaku verbal, dapat berdiri sendiri. Misalnya, Anda menggoyangkan tangan anda dengan telapak tangan anda ,mengarah ke depan sebagai penggganti kata “ TIDAK”.
  • Perilaku non verbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya, anda melihat jam anda, sebelum anda menutup pidato, sehingga membuat anda terburu-buru mengakhiri pidato.
  • Perilaku verbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal. Misalnya, anda mengatakan “bagus”, namun dengan wajah yang menunjukan tidak senang.

Klasifikasi Pesan Non Verbal
  1. Bahasa tubuh (kinesics). Melalui: Isyarat tangan, gerakan kepala, postur tubuh dan posisi kaki, ekspresi wajah dan tatapan mata
  2. Sentuhan (haptics). Contoh: Berjabat tangan, berangkulan, ciuman pipi, mencium tangan, memeluk.
  3. Parabahasa (vocalics). Melalui: Kecepatan berbicara, nada, intensitas, intonasi, siulan, tawa, erangan, tangis.
  4. Penampilan fisik ( busana, karakteristik fisik)
  5. Orientasi ruang dan jarak pribadi.Ruang pribadi (body territory). Posisi tubuh anda menutup diri, seakan-akan anda tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, dan orang lain tidak bisa memasuki ruang tersebut.
  • Wilayah publik (public territory), tempat yang secara bebas dimasuki dan ditinggalkan orang. Setiap orang dapat berinteraksi dengan anda, akan tetapi diikat dengan aturan-aturan umum seperti etika.
  • Wilayah rumah (home territory), wilayah publik yang bebas dimasuki dan digunakan orang yang mengakui memilikinya. Orang-orang tertentu saja yang dapat berinteraksi dengan anda, mungkin orang-orang dekat atau orang yang anda kenal.
  • Wilayah interaksional (interactional territory), wilayah yang memungkinkan semua orang berkomunikasi secara informal. Anda bebas berinteraksi dengan siapa pun, bahkan sebaliknya. Tidak ada batasan yang membatasi, semuanya beperilaku informal.

Bentuk-Bentuk Bahasa Tubuh
Menurut Beliak dan Baker (1981) ada tiga bentuk dari bahasa tubuh, yakni : (1) Kontak mata, (2) Ekspresi wajah, (3) Gestures atau gerakan anggota tubuh. 

Kontak mata
Kontak mata meliputi suatu keadaan penglihatan langsung antar orang kewilayah wajah, pada saat berbicara. Kontak mata sangat menentukan kebutuhan psikologis dan membantu kita memantau efek komunikasi antar pribadi. Melalui kontak mata anda dapat menceritakan kepada orang lain suatu pesan sehingga orang akan memperhatikan kata demi kata melalui tatapan. Misalnya pandangan yang malas, kuatir, takut, terharu, terkesan, dapat mewarnai latar belakang psikologis anda. 
Jumlah dan cara-cara penataan mata berbeda dari seseorang dengan orang yang lainnya, dari budaya yang satu ke budaya lain Kontak mata sebagai simbol komunikasi nonverbal mempengaruhi perilaku kepercayaan dalam berkomunikasi. Ingatlah bahwa sejak kontak mata anda dilakukan, orang langsung dapat mengukur sejauh mana kemampuan anda dalam melakukan komunikasi. 

Ekspresi wajah
Ekspresi wajah meliputi pengaruh raut wajah yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara emosional atau bereaksi terhadap suatu pesan. Wajah setiap orang selalu menyatakan hati dan perasaannya. Wajah ibarat cermin dari pikiran, dan perasaan. Ekpresi wajah dapat berupa : 1) wajah yang tidak menunjukan perasaan, seperti datar; 2) wajah yang menyembunyikan perasaan, seperti bertolak belakang dengan verbal; 3) ekpresi wajah yang menunjukkan perasaan, seperti ceria dan semangat. Wajah dapat menunjukan antusiasme dari ide dan gagasan, akan tetapi wajah juga dapat menunjukan sikap pesimis terhadap sebuah idea tau gagasan. 
Banyak yang berpendapat bahwa seorang pemimpin memiliki karisma dapat dilihat dari wajahnya pada saat melakukan publik speaking. Wajah berkarisma itu seperti apa? Seperti adanya keyakinan dan perasaan antusias pada apa yang dibicarakan. Dan hal tersebut merupakan totalitas dari eksistensi diri dari public speaker. 

Gestures
Gestures merupakan bentuk perilaku non verbal pada gerakan tangan, bahu, jari-jari. Kita sering menggunakan gerakan anggota tubuh secara sadar maupun tidak sadar untuk menekankan suatu pesan. Ketika anda berkata : gunung yang tinggi, atau jarak yang dekat; maka anda pasti menggerakkan tangan untuk menggambarkan deskripsi verbalnya. Pada saat anda mengatakan : Lihat pada saya! Dengarkan saya bicara! Maka yang bergerak adalah telunjuk yang menunjukkan arah. Manusia mempunyai banyak cara dan bervariasi dalam menggerakkan tubuh dan anggota tubuhnya ketika mereka sedang berbicara. 

Penggunaan Gerakan Tubuh
Dalam melakukan public speaking, anda juga perlu mengetahui dan mengerti bagaimana gerak tubuh dipergunakan dalam komunikasi nonverbal. Tanpa melakukan pengamatan terhadap bahasa tubuh kita, gerakan tubuh ternyata dapat mengkomunikasikan fungsi tertentu. Ekman dan Friesen mengkategorikannya sebagai emblem, illustrator, affect display, regulator, adaptor.

1. Emblem
Emblem merupakan terjemahan pesan nonverbal yang melukiskan suatu makna bagi suatu kelompok sosial. Contohnya, tanda “V” menunjukkan suatu tanda kekuatan dan kemenangan yang biasanya dipakai dalam kampanye presiden di Amerika Serikat. Atau di Indonesia sering dimaknai sebagai simbol damai. Emblem harus dipelajari melalui proses yang mungkin saja merupakan bentuk lain dari ikon dalam perlambangan saja

2. Ilustrator
Ilustrator merupakan tanda-tanda nonverbal dalam komunikasi. Tanda ini merupakan gerakan anggota tubuh yang menjelaskan atau menunjukkan sesuatu contoh. Seorang manajer melukiskan perbandingan besar kecilnya perusahaan yang dipimpinnya, dengan memperbesar dan perkecil bentuk lingkaran yang ditunjukan lewat kedua tangannya.

Ada 8 bentuk ilustrator yang perlu diperhatikan :
  • Batons merupakan suatu gerakan yang menunjukkan suatu tekanan tertentu pada suatu pesan yang disampaikan. Misalnya tekanan jari telunjuk, pada mengucapkan kalimat “kita harus melakukan perubahan!”
  • Ideographs adalah gerakan yang membuat peta atau mengarahkan pikiran. Dengan demikian penampilan wajah sangat bergantung terhadap orang yang menanggapi atau menafsirkannya. Ekspresi wajah dari budaya yang satu dengan budaya yang lain memang berbeda. Public speaker harus mampu memperhatikan wajah audiens sehingga memahami capaian informasi yang diberikan. 
  • Deitic Movements adalah gerakan untuk menunjukan sesuatu.
  • Apatial Movements adalah gerakan yang melukiskan besar atau kecilnya ruangan. 
  • Kinetographs adalah gerakan yang menggambarkan tindakan fisik. Contohnya gerakan agak membungkuk dan wajah tegas untuk menunjukan ekspresi kerja keras. 
  • Rhytmic Movements adalah gerakan yang menunjukkan suatu irama tertentu. Contohnya menggunakan kaki atau permainan jari tangan. 
  • Pictographs adalah gerakan yang menggambarkan sesuatu di udara.
  • Emblematic Movements adalah gerakan yang menggambarkan suatu pernyataan verbal tertentu. 
Dalam melakukan public speaking, batasan yang digunakan antara setiap bentuk illustrator biasanya kurang jelas. Karena dalam melakukan public speaking, seseorang tidaklah selalu hanya menggunakan satu bentuk, akan tetapi menerapkan beberapa bentuk nonverbal sekaligus. Hal ini digunakan, agar informasi yang diberikan sampai pada audiens.

3. Affect Display
Perilaku affect display selalu menggambarkan perasaan dan emosi. Wajah merupakan media yang paling banyak digunakan untuk menunjukkan reaksi terhadap pesan yang direspon. Bentuk affect display bersifat intrinsik yang digunakan untuk fungsi interaktif dan informatif.

4. Regulator
Regulator adalah gerakan yang berfungsi mengarahkan, mengawasi, mengkoordinasi interaksi dengan seksama. Sebagai contoh, kita menggunkan kontak mata sebagai tanda untuk memperhatikan orang lain yang sedang berbicara dan mendengarkan orang lain. Regulator merupakan tanda utama yang bersifat interaktif, bentuknya ikonik dan intrinsik.

5. Adaptor
Adaptor merupakan gerakan anggota tubuh yang bersifat spesifik. Pada mulanya gerakan ini berfungsi untuk menyebarkan atau membagi ketegangan anggota tubuh, misalnya meliuk-liukan tubuh, memulas tubuh, menggaruk kepala, loncatan kaki. Ada beberapa jenis adaptor yaitu : (a) self adaptor misalnya menggaruk kepala untuk menunjukkan kebingungan; (b) alter adaptors; gerak adaptor yang diarahkan kepada orang lain, mengusap-usap kepala orang lain sebagai tanda kasih sayang; (c) obyek adaptor; adalah gerakan adaptor yang diarahkan kepada obyek tertentu.
Gerakan adaptor sebenarnya gerakan seseorang yang menggambarkan perilaku ikonik dan intrinsik yang kadang-kadang secara sadar dilakukan terhadap dirinya sendiri; kecuali untuk orang lain maka adaptor bertujuan menumbuhkan interaksi dan komunikasi.

Penutup
    Publik speaker yang baik, adalah publik speaker yang mampu untuk menampilkan keseluruan dirinya pada saat menyampaikan informasi berupa gagasan maupun ide. Keseluruan diri ini tampak dalam komunikasi non verbal yang disampaikan. Komunikasi non verbal merupakan kebenaran dan keterwakilan dibalik bahasa verbal yang disampaikan publik speaker. Dengan menguasai komunikasi non verbal, publik speaker bukan saja menjadi pemimpin yang dapat mengeluarkan gagasan yang brilian, akan tetapi memiliki keyakinan untuk menerapkannya secara utuh dengan integritas diri. 


Daftar Pustaka
  • Blake, Reed H. Haroldsen, Edwin O. 2003, Taksonomi Konsep Komunikasi. Papyrus : Surabaya
  • Clayton, Peter, 2003, Bahasa Tubuh dalam Pergaulan Sehari-hari. Part of Octopus Publishing Group Ltd : London
  • Cohen, David, 1992, Bahasa Tubuh dalam Pergaulan. Sheldon Press, SPCK : London
  • Effendy, Onong U. 1989, Kamus Komunikasi. Mandar Maju : Bandung
  • Lim Nan Sen, Irwin. 1987, Bahasa Tubuh/Body Talk. Inter Aksara : Batam
  • Liliweri, Alo. 1994, Komunikasi Verbal dan Nonverbal. PT. Citra Aditya Bakti : Bandung
  • Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung

Link tulisan terkait
1 komentar

1 komentar

  • Anonim
    Anonim
    13 Oktober 2013 pukul 06.05
    sip banget...saya ijin ngesave yah, buat saya pelajari:)
    Reply