xOeSJZwEqEHxAtyEgOy1ztCUdVCJP06QsbYigFCu
Bookmark

Berpikir Sebelum Berbicara (Public Speaking)



Pendahuluan

Seorang pemimpin yang memiliki tujuan tertentu dalam proses kepemimpinannya, haruslah menguasai ketrampilan public speaking. Ketrampilan ini akan mampu menyebarkan pengaruh politisnya kepada orang-orang yang dipimpin. Berbagai sumber daya manusia dapat diarahkan secara maksimal lewat ketrampilan ini, dengan tujuan untuk pewujudan sebuah capain yang diharapkan. Banyak pemimpin diberbagai Negara maupun berbagai organisasi profit/ non-profit melakukan perubahan besar, lewat kemampuan mereka dalam menerapkan gaya kepemimpinan serta public speaking secara efektif. Pada saat sebuah organisasi memiliki tingkat kemajemukan dan memungkinkan terjadinya ketegangan yang tinggi terhadap terjadinya sebuah konflik, maka public speaking seorang pemimpin, dapat menjadi sumber kekuatan, keteduhan dan pengarah untuk smenghindarkan organisasi dari berbagai bahaya konflik. Dengan ketrampilan ini, seseorang dapat memberikan pendelegasian informasi dan bahkan tugas secara baik serta tepat kepada setiap orang yang dipimpinnya.
      Dengan demikian seseorang yang akan melakukan public speaking tidaklah hanya sekedar berbicara dan berkata-kata didepan orang banyak yang mendengarkannya. Akan tetapi juga haruslah memiliki kompetensi untuk berpikir kreatif dan efektif sebelum ia berbicara. Kebanyakan orang yang diberikan kesempatan untuk berbicara didepan umum, selalu bersikap cuek dan asal bicara pada banyak orang yang mendengarkannya. Sehingga berujung pada aktivitas public speaking yang tidak efektif, dan terjebak pada formalitas belaka. Kekuatan pengaruh sang pemimpin tidak tersalurkan lewat aktivitas tersebut. Hal ini perlu dihindari oleh seorang pemimpin. Pemimpin bukanlah hanya seorang pemangku jabatan struktural, dan bertanggung jawab terhadap aktivitas formal. Namun juga merupakan orang pilihan yang memiliki karakter yang baik serta kecerdasan dalam berpikir. Dengan kemampuan berpikir kreatif saat menerapkan public speaking, maka aktivitas tersebut akan membantu seseorang secara efektif untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkannya. Public speaking bukanlah hanya sekedar berbicara didepan orang banyak. Namun juga merupakan sebuah aktivitas yang bertujuan untuk mempengaruhi dan memberikan informasi. Pemimpin yang memiliki kekuatan pengaruh kuat terhadap para pengikut dan orang-orang yang dipimpinnya, adalah pemimpin yang mampu memanfaatkan public speaking untuk “menghipnotis” para pengikutnya, sehingga bergerak secara bersama-sama menuju pada sebuah tujuan yang ideal. Kreativitas dalam berbicara, merupakan wujud dari kesiapan si public speaker dalam mengolah berbagai sumber informasi dan mensistematiskannya secara tepat, sehingga aura kepemimpinan dalam mengelolah roda gerak organisasi tampak dari dalam diri sang pemimpin.

Berpikir sebelum berbicara
Sebelum seseorang maju dan melakukan aktivitas public speaking, maka perlu diadakan persiapan. Persiapan tersebut haruslah melibatkan kinerja otak untuk berpikir secara kreatif. Apabila seseorang diberikan tanggung jawab secara mendadak untuk berbicara didepan umum, maka orang tersebut juga haruslah mempersiapkan terlebih dahulu hal-hal yang akan diucapkannya nanti diatas podium. Tindakan berpikir terlebih dahulu merupakan sebuah tindakan yang tepat dan harus dilakukan seseorang yang akan berbicara didepan umum.
      Sebelum ia maju dan melakukan public speaking, maka ia harus mengetahui terlebih dahulu hal-hal apa saja yang akan dikatakannya didepan umum. Ia harus menggali berbagai sumber daya informasi yang dimilikinya, sebagai dasar untuk dijadikan poin-poin penting dan bahkan ide baru pada saat ia berbicara. Ia harus mampu membedakan hal-hal yang sesuai dengan topik dan tujuan dari berbicara didepan orang banyak, dari hal-hal yang tidak sesuai, bahkan tidak harus dimasukan untuk menjadi bahan yang akan dibicarakannya. Si public speaker harus menguasai secara benar-benar sumber-sumber informasi yang akan diberikannya kepada orang banyak. Ia harus meramu berbagai sumber informasi tersebut dengan berbagai tujuan didalamnya, sehingga apa yang akan dibicarakannya menjadi menarik dan kaya akan berbagai makna.
     Hal lain juga yang harus dipikirkannya sebelum seseorang berbicara didepan umum adalah apa yang ingin didengarkan oleh para pendengar (orang banyak). Ia harus mencari informasi yang benar-benar baru dan merupakan ide inovatif bagi para pendengar. Apabila yang disampaikannya telah menjadi informasi umum, maka yang terjadi pada saat ia berbicara adalah banyak orang yang mengacuhkan dirinya dan bersikap cuek. Hal ini akan membawa ia pada kegagalan dalam melakukan public speaking. Si pembicara haruslah memberikan hal-hal yang baru, sehingga memperkaya para pendengarnya.
      Selain itu, si pembicara juga perlu mengetahui karakteristik pendengar, meliputi budaya, kebiasaan, gender dan lainnya, yang merupakan hal-hal substansial serta dapat berpengaruh pada penerimaan para pendengar. Perhatian yang diberikan pada aspek-aspek tersebut, merupakan tindakan etis dari si pembicara. Ia harus berupaya untuk menghindarkan hal-hal yang dapat membawa pada konflik horizontal (seperti SARA) dan atau melecehkan para pendengar. Dengan memperhatikan hal-hal ini sebelum seseorang berbicara didepan orang banyak, maka para pendengar akan menghormati dan bahkan mau untuk mengikuti arah dan tujuan dari makna yang disampaikan lewat public speaking.




Berpikir kreatif
Menurut Munanadar (1994:34), kreativitas adalah kemampuan untuk membentuk kombinasi baru berdasarkan data atau informasi atau unsure-unsur yang sudah ada sebelumnya, yakni semua pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang selama kehidupannya. Kreativitas merupakan hasil aktivitas mental yang melibatkan komponen-komponen otak. Hal ini muncul sebagai akibat dari terjadinya aktivitas mental yang meliputi aspek pengetahuan, imajinasi logika, intuisi kemunculan ide dan evaluasi konstruktif untuk mengungkapkan hubungan-hubungan baru antara ide dan objek tertentu. Dengan demikian seorang public speaker harus mampu untuk berpikir secara kreatif, agar dapat lebih efektif dalam mengelolah berbagai sumber informasi yang dimilikinya. Perlu disadari bahwa aktivitas public speaking, merupakan aktivitas kreatif dari kinerja otak. Untuk itu seorang public speaker tidak hanya asal bicara pada saat berada diatas podium, namun mengoptimalkan kinerja otaknya sebelum dan pada saat berbicara, sehingga mampu untuk mempengaruhi orang banyak. Orang yang berpikir kreatif pada saat ia berbicara didepan orang banyak memiliki ciri-ciri, yakni : ia mampu berpikir lancar dan luwes dalam menyampaikan ide-ide; Mampu berpikir original atau mampu berpikir out of the box. Ia menyampaikan ide-ide yang tidak terpikirkan oleh orang lain; Dan juga mampu untuk mengelaborasi berbagai informasi dan data sehingga mudah dan cukup nyaman untuk didengar oleh para pendengar.
      Dengan kemampuan untuk berpikir kreatif, dan terus melatihnya pada saat melakukan public speaking, maka seorang pemimpin terus mengasah dirinya untuk memiliki kekuatan pengaruh yang tinggi. Kreatifitas dapat melahirkan inovasi-inovasi baru, dan dengan kreatifitas, orang banyak yang mendengarkan si public speaker akan tergerak untuk melaksanakan ide yang disampaikan.

Penutup
Banyak orang yang memiliki kemampuan untuk berbicara, namun tidak memiliki kemampuan berpikir kreatif. Berbagai informasi yang diberikan pada saat public speaking akan terasa kekuatannya, pada saat semua orang tergerak untuk melakukan apa yang dikatakan oleh si public speaker. Untuk itu teruslah terbiasa dan mencoba untuk berpikir sebelum berbicara. Serta berupayalah untuk melatih diri berpikir secara kreatif. Pubic speaking bukanlah hanya sebuah aktivitas berbicara, namun merupakan sebuah tindakan yang melibatkan kompleksitas kinerja dari otak manusia.


(Dibawakan oleh Ricky Arnold Nggili, sebagai materi dalam kegiatan Reorientasi Lembaga Kemahasiswaan Fakultas Teknologi Informasi (LK-FTI) UKSW. Di Wisma Bukit Soka Salatiga, tanggal 15 Agustus 2014)

Link tulisan terkait

Posting Komentar

Posting Komentar