xOeSJZwEqEHxAtyEgOy1ztCUdVCJP06QsbYigFCu
Bookmark

Membiasakan Diri Untuk Berpikir Kritis






















Pendahuluan
Berpikir kritis adalah kemampuan dasar dalam melakukan aktivitas identifikasi, kategorisasi dan analisa. Tanpa kemampuan tersebut, seseorang tidak dapat secara optimal untuk bertindak secara sistematis dan komprehensif. Kritis bukan berarti bertindak seakan-akan aktif dalam dunia intelektual. Akan tetapi kritis merupakan sebuah tindakan sadar dan bertanggung jawab dalam mencari tahu sebuah kebenaran pengetahuan. Proses untuk mencari tahu, membandingkan dan menguji sebuah kebenaran hakiki merupakan bagian dari berpikir kritis.
    Tindakan berpikir seperti ini merupakan tindakan seseorang untuk terbiasa dalam berpikir secara beralasan dan reflektif, dengan menekankan pada upaya untuk membuktikan sesuatu yang harus dipercayai untuk dilakukan. Orang yang memiliki pemikiran seperti ini, seringkali tidak mudah dan langsung menerima suatu produk pikiran atau kenyataan yang baru bagi dirinya. Ia akan menerimanya, setelah melewati proses mempelajari secara mendalam tentang kebenaran dari informasi yang diterimanya. Dan seringkali orang seperti ini memiliki tingkat kecerdasan yang baik. 
    Dengan memiliki kemampuan ini, seseorang akan mampu mengobyektifkan berbagai kebenaran, dan tidak mudah terjebak pada pengaruh informasi yang salah. Kemampuan berpikir kritis mampu menciptakan kreativitas dan inovasi baru bagi dunia masa depan. Hal ini bukan hanya membantu manusia untuk bisa survive dalam kehidupan saat ini dan dimasa datang. Namun juga membantu manusia untuk mewujudkan realitas kebenaran lewat tindakan-tindakan ilmiah. Kritis tidak menghilangkan keyakinan, namun meneguhkan keyakinan lewat pembuktian dan pengujian yang valid. 

Manfaat berpikir Kritis
A. Selalu memiliki banyak pilihan lain dan ide kreatif
Dengan membiasakan diri untuk berpikir kritis, maka seseorang melatih dirinya untuk berpikir rasional dan komprehensif. Seseorang yang terbiasa untuk berpikir monoton, seringkali terjebak pada kelangkaan alternative. Kebiasaan copy paste adalah contoh konkrit dari terbatasnya ide dan pilihan yang ada. Dengan berpikir kritis, kebiasaan tersebut dapat diminimalisir dan dihilangkan. Berpikir kritis melatih anda untuk selalu berpikir menemukan sebanyak-banyaknya alternative, dengan mengoptimalkan berbagai aspek yang ada. Orang-orang yang selalu berpikir out of the box di era globalisasi, merupakan orang-orang yang telah membiasakan diri mereka untuk berpikir dan bertindak kritis. Kreativitas dan inovasi akan selalu menyala dalam otak para pemikir kritis. Mereka tidak takut kehilangan ide dan blue print yang telah mereka buat. Diri mereka sendiri adalah blue print yang lebih berharga dari ide-ide yang mereka temukan. 

B. Mudah memahami perpektif orang lain
Berpikir kritis membuat kinerja otak anda kana lebih fleksibel dan terbuka. Kekakuan dalam berpikir akan jauh dari bayangan diri anda. Kematangan dalam mendengarkan dan menerima pendapat orang lain, merupakan manfaat yang selalu mudah didapatkan pada saat seseorang berpikir kritis. Ia akan mudah ditempatkan dalam berbagai kondisi dan lingkungan masyarakat. Gaya komunikasinya juga lebih lugas dan mudah untuk memahami orang lain. Dengan kemudahan memahami cara pandang orang lain, akan mengarahkan seseorang untuk mampu menciptakan berbagai alternative, kreativitas dan daya inovasi baru yang dibutuhkan oleh orang banyak. 

C. Menjadi orang yang terbuka dan mampu untuk mempengaruhi
Berpikir kritis mampu mengarahkan seseorang untuk menjadi rekan kerja yang baik bagi orang lain. Karena dengan berpikir kritis seseorang akan lebih bersikap terbuka terhadap orang lain dan sekaligus kekritisannya memberikan solusi yang konstruktif pada saat menyelesaikan sebuah masalah. Orang yang kritis selalu bertindak secara komprehensif dan holistic. Sehingga pada saat ia bertindak memiliki daya pengaruh yang luar biasa bagi orang-orang disekitarnya. Hal-hal yang tidak terpikirkan, mampu menjadi senjata utama dalam mempengaruhi orang lain.

D. Mandiri, kreatif dan inovatif
Berpikir kritis dapat menciptakan kemandirian dalam bekerja. Seseorang yang selalu berpikir kritis tidak terjebak pada aktivitas orang lain dan kebergantungan orang lain. Orang seperti ini sudah terbiasa berpikir dan bertindak dalam situasi yang membutuhkan kemampuan survival tingkat tinggi. Sehingga dalam kesendirian pun, ia mampu untuk terus survive. Selain itu orang dengan kemampuan ini, akan mampu terus berkreasi dan berinovasi. Kebuntuan dalam menemukan sesuatu yang baru, merupakan permainan yang penuh tantangan dan perlu untuk dipecahkan. Ia akan terus mencari kebenaran dan berkreasi dengan kebenaran tersebut. 

E. Tidak mudah ditipu
Berpikir kritis membuat seseorang bertindak secara rasional dan beralasan. Hal ini membuat ia sulit untuk ditipu dan di propaganda. Berpikir kritis menuntun Anda lebih selektif dalam mengolah informasi, sehingga Anda tidak akan mudah tertipu karena setiap mendapat suatu informasi, Anda tidak akan langsung mempercayainya begitu saja, namun Anda akan menganalisisnya kembali secara rasional

F. Memiliki keyakinan untuk mengeksekusi
Pada saat banyak orang dengan mudah berganti keyakinan, yang disebabkan oleh informasi yang diterima. Orang dengan kemampuan ini akan tetap teguh pada kebenaran yang telah dipercayainya. Ia bukan saja akan bersandar pada pengetahuan ilmiah. Namun juga mampu untuk mengeksekusi kedalam sebuah tindakan, hal-hal apa yang telah dipikirkan olehnya. 

Cara membiasakan kemampuan berpikir Kritis
Sebelum masuk kedalam kebiasaan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, maka sebelumnya perlu memahami karakteristik berpikir kritis. Adapaun karakteristik tersebut adalah 1) Berpikir kritis memiliki tujuan untuk mendapatkan penilaian apa yang kita dapat terima secara logis; 2) Berpikir kritis menggunakan standar penilaian dalam membuat kesimpulan; 3) Dalam berpikir kritis menggunakan strategi yang tersusun secara sistematis dan mudah untuk dipahami; 4) Berpikir kritis merupakan aktivitas mencari dan menghimpun informasi sebagai bukti yang mendukung suatu penilaian. 
    Dengan karakteristik seperti diatas, maka ada banyak metode yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, seperti berdebat, berdiskusi, membaca buku, membuat pertanyaan masalah, dan masih banyak lagi. Metode-metode tersebut telah diuji secara ilmiah, dan mampu untuk meningkatkan kemampuan dalam berpikir kritis. 
    Akan tetapi untuk menjadikannya sebuah kebiasaan, membutuhkan sebuah tindakan yang harus dilakukan terus menerus secara sadar maupun spontan. Adapun cara untuk membiasakan diri agar selalu berpikir kritis, yakni :

A. Selalu untuk berpikir dan bertindak tidak terburu-buru
Saat menerima perintah atau bertemu dengan masalah, janganlah biasakan diri untuk melakukan copy paste tindakan yang sudah sering dilakukan orang lain. Cobalah untuk memahami perintah dan masalaha secara komprehensif dan holistic. Caranya adalah dengan melihat situasi sekeliling, bertanya untuk mendapatkan informasi tambahan dan melakukan analisa terhadap berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi. Dengan tidak terburu-buru anda membiasakan diri untuk bepikir sebelum bertindak. Apabila ini dilakukan terus menerus, maka suatu saat anda terbiasa secara spontan untuk selalu berpikir kritis.

B. Selalu berpikir out of the box
Berusahalah melihat berbagai alternatif lain yang tidak tampak pada suatu kondisi. Out of the box sering diidentikkan dengan kreativitas. Pada saat semua orang hanya melihat satu sudut pandang, anda memberikan sudut pandang lain, yang mungkin tidak dibayangkan dan terpikirkan oleh mereka. Lihatlah masalah dari sudut pandang lain dna temukan kemungkinan-kemungkinan penyelesaian masalah yang mungkin tidak terpikirkan oleh kelompok Anda. Memang menjadi berbeda belum tentu selalu lebih baik. Namun paling tidak Anda bisa menemukan "titik buta" dari setiap masalah. Marcopolo membawa konsep pasar, kedalam bentuk perdagangan internasional. Saat ini konsep pasar terjadi dalam dunia digital. Hal tersebut menjadi contoh bahwa pasar bukan lagi sebuah tempat yang ramai disuatu kota, namun menjadi sebuah tempat dalam kamar, antara si konsumeris pengguna internet satu dengan si penjual pengguna internet ditempat lainnya. Out of the box mengaitkan berbagai aspek yang menimbulkan banyak pilihan dari berbagai keterkaitan tersebut. 

C. Selalu melatih diri untuk menerima dan mendukung perbedaan pendapat
Orang-orang yang berdebat bukan berarti mereka menciptakan masalah. Bisa saja mereka mengoptimalkan gaya komunikasi dalam mencari solusi. Untuk itu berlatihlah untuk menerima perbedaan, karena perbedaan akan menunjukan berbagai kemungkinan. Semakin tercipta perbedaan, maka semakin membutuhkan sebuah sikap sinergisme dalam mengelolah perbedaan tersebut. Heterogen dan pluralitas akan menciptakan banyak warna, ketimbang homogen dan seragam. Untuk itu dengan memahami masalah dari berbagai pendapat, memungkinkan hal-hal yang tidak terpikirkan, menjadi ada dan merupakan solusi terbaik. 

D. Selalu melatih diri untuk mengidentifikasi situasi sekitar
Dengan berlatih diri mengidentifikasi situasi sekitar anda, maka anda berlatih untuk mengaitkan berbagai variabel yang mungkin mampu mendukung pengembangan diri anda. Dan hal ini akan membuat anda terbiasa untuk memahami lingkungan sekitar dimanapun anda berada. Dengan memahami anda mampu untuk mengendalikan dan mengelolanya. 

Penutup
Kemampuan berpikir kritis mampu mengarahkan seseorang menjadi bertanggung jawab dan berprinsip. Keputusan yang telah dibuat, tidak mudah untuk diganti dan dirubah, karena ada proses berpikir mendalam untuk sampai pada akhir kesimpulan tersebut. Selain itu produktivitas untuk menciptakan banyaknya alternative, membuat kemampuan ini dibutuh oleh banyak profesi. Berpikir kritis mengarahkan sebuah tindakan bertanggung jawab, bukan hanya pada ranah ilmiah, namun juga bisa pada ranah spontan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang membiasakan diri dengan kemampuan ini, menjadi leader untuk menciptakan perubahan dimasa depan. 


Daftar Pustaka:
  • Beyer, B, K.1995. Critical Thinking. Bloomimgton, IN - Phi delta Kappa Educational Foundation
  • Cottrell, Stella. 2005. Critical Thinking Skills Developing Effective Analysis and Argument. New York - Palcrave Macmillan
  • Fisher, A. 2008. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta – Erlangga

(Materi disusun dan dibawakan oleh Ricky Arnold Nggili, S.Si-teol.,MM, dalam Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa di Kampus Notohamidjojo FTI UKSW Salatiga, tanggal 19 November 2016, pukul 07.00 - 09.00 WIB)

Link bahan lainnya : berpikir-kritis.
Posting Komentar

Posting Komentar