xOeSJZwEqEHxAtyEgOy1ztCUdVCJP06QsbYigFCu
Bookmark

Pentingnya Personal Mission Statement


Memiliki Personal Mission Statement adalah sangat penting untuk menjadi arah pengembangan karakter dalam diri. Personal Mission Statement merupakan bagian dari Personal Management. Menurut Stephen R. Covey dalam bukunya The Seven Habits of Effective People yang diterbitkan perdana tahun 1989, menempatkan Personal Management sebagai bentuk dari kemerdekaan diri, dan didalamnya terdiri dari Proactive, Begin with the end in mind, dan Put first Thing first. Personal Mission Statement dibahas oleh Covey dalam bagian Begin with the end in mind. Covey mengajak para pembaca untuk memikirkan harapan terakhir yang mereka ingin wujudkan sebagai tujuan hidup mereka yang harus dipenuhi, jika suatu waktu kematian segera menghampiri mereka. Dengan melakukan hal ini, maka setiap orang akan tetap fokus pada tujuan hidup mereka, dan tidak terjebak pada rutinitas kehidupan.

Rumusan tujuan pribadi yang dibuatkan oleh Covey bukanlah hanya sekedar misi, namun lebih dalam dari itu, yakni visi pribadi. Jadi dalam Personal Mission Statement harus ada proses pengenalan nilai-nilai dalam diri dan visi pribadi, sebelum menentukan misi sebagai target aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai visi.

Dalam manajemen organisasi modern selalu dirumuskan visi dan misi perusahaan, yang akhirnya direduksi menjadi nilai-nilai perusahaan. Hal ini memungkinkan setiap orang dalam perusahaan dapat bekerja sesuai dengan nilai-nilai perusahaan, sehingga capaian perusahaan lebih optimal untuk memperoleh profitabilitas dan benefit lainnya. Menurut Stone (2005), corporate mission statement … are the operational, ethical and financial guiding lights of companies. Budaya organisasi dalam perusahaan menjadi cermin dari visi dan misi perusahaan.

Hal diatas dapat juga diterapkan dalam kehidupan manusia secara personal. Setiap individu dapat menentukan nilai dalam dirinya dan pada akhirnya nilai tersebut menjadi visi dan misi pribadi. Dengan memiliki visi dan misi pribadi, maka seseorang dapat menjalani hidup secara bertanggung jawab, berintegritas, berkomitmen dan memiliki keberanian. Visi dan misi pribadi menjadi energi baru yang terus bersinergi dengan tubuh, bahkan saat kelelahan dan putus asa. Visi dan misi pribadi menjadi panduan yang tepat disaat berada dipersimpangan jalan kehidupan. Visi dan misi pribadi menjadi panduan untuk menentukan apa yang harus dilakukan, dan hal-hal yang harus dihindari. Dan pada akhirnya visi dan misi pribadi yang selalu menjadi sumber kebanggaan dan penerimaan yang tepat terhadap diri. Karena visi tiap orang berbeda, maka setiap orang dapat menggapai visinya dengan cara dan metode yang berbeda. Pada saat itulah kemerdekaan diri dalam setiap orang tercipta dan setiap orang menjadi orang yang bahagia. Menurut Plato, memiliki pengetahuan adalah jalan menuju kebahagiaan. Dengan mengetahui visi dan misi pribadi, maka setiap individu memahami cara untuk membuatnya bahagia.

Mengapa memiliki visi dan misi pribadi itu penting? 
Karena ada beberapa hal yang membuat manusia terjebak pada rutinitas kehidupan. Dalam rutinitas tersebut, ia tidak memahami siapa dirinya, dan yang dilakukannya adalah menjalani aktivitas yang telah biasa dilakukan setiap orang. Disini manusia akan menjadi tubuh mekanis tanpa kesadaran. Ia akan melakukan segala sesuatu, karena demikian adanya. Adapun mengapa memiliki visi dan misi pribadi itu penting? Pertama, karena manusia merupakan makluk cogitas (pemikir) atau makluk yang memiliki kesadaran. Sebagai makluk pemikir harus mengerti dan menyadari setiap hal yang dilakukan dalam kehidupannya. Ia harus mengerti dan sadar mengapa harus kuliah? Mengapa harus makan? Mengapa harus istirahat? Mengapa harus berjalan? Mengapa harus berkomunikasi? Mengapa harus memiliki keluarga? Mengapa harus menikmati kopi saat bekerja? Mengapa harus refresing diakhir minggu? Dan lainnya. Visi dan misi akan menghantar seseorang untuk memahami dan mengerti mengapa ia harus melakukan banyak hal dikehidupannya. Hal ini akan menghindarkan seseorang menjalani rutinitas tanpa makna. Kedua, dengan memiliki visi dan misi seseorang lebih paham bagaimana ia akan mejalani kehidupan secara efektif dan efesien. Karena memiliki visi dan misi, maka individu akan merancang beberapa target aktivitasnya yang penting untuk dicapainya dalam kehidupan. Ia akan mulai memahami untuk menghargai waktu dan tahu kapan waktu bekerja, belajar serta beristirahat. Ketiga, visi dan misi akan menjadi sumber kekuatan untuk terus bekerja keras dan tidak takut untuk gagal. Ia akan menjadikan kita seorang pelari marathon yang tetap fokus untuk mencapai garis finis, walaupun kondisi tubuh mengalami kelelahan. Tiap kegagalan yang ditemuinya dipahami sebagai pembelajaran untuk mengubah strategi menuju pada garis akhir. Keempat, dengan memiliki visi dan misi akan mengembangkan karakter positif dalam diri. Dari keempat hal tersebut tampaklah bahwa dengan memiliki visi dan misi pribadi, maka seseorang akan menjadi pribadi yang utuh, berkarakter dan berintegritas.

Orang yang memiliki visi dan misi pribadi akan menfokuskan seluruh energi dan potensinya untuk mewujudkan visinya. Ia akan menggunakan energi secara efesien dan menangkap berbagai peluang,  untuk mengarahkan dirinya pada ketercapaian segala mimpinya. Sedangkan orang yang tidak memiliki visi dan misi, akan melakukan pemborosan energi untuk hal yang sia-sia. Berbagai peluang yang datang dilepaskan begitu saja, karena ia tidak memahami mau kemana ia akan berangkat/pergi. Dengan demikian tidak memiliki visi dan misi, akan membuat seseorang stagnant dalam menjalani kehidupannya. Mengapa hal ini terjadi? karena seseorang yang tidak memiliki visi dan misi, ia mungkin tidak akan hilang dalam dunia (karena menjalani rutinitasnya), namun ia tidak akan tiba disuatu tempat yang membahagiakannya (karena ia tidak pernah memiliki visi).

Dengan membuat pernyataan visi dan misi pribadi maka seseorang mulai mengaktifkan nilai-nilai yang menjadi karakter asali dalam dirinya. Ia akan melihat nilai-nilai internal yang telah dibentuk oleh orang tua, keluarga dan pendidikan agama serta sekolah, sebagai karakter yang dapat menjadikan dirinya sebagai orang yang merdeka. Orang merdeka yang mengendalikan kecerdasan spiritual, emosional, intelektual dan fisiknya, tanpa takut dengan perkataan orang dan atau pendapat masyarakat banyak. Ia akan memiliki kreaktifitas dan inovasi dalam mengembangkan diri untuk mencapai visi pribadinya. Dale Carnegie seorang motivator dan leadership coach menyatakan bahwa life is short, make it great. Dengan memiliki visi dan misi, kita akan membuat hidup menjadi lebih bermakna dan berharga.

Visi dan Misi Pribadi
Jika demikian, apa itu visi dan misi pribadi? Visi pribadi adalah teropong masa depan yang digunakan oleh seseorang dimasa kini, untuk melihatnya dimasa depan. Visi pribadi adalah kumpulan nilai, potensi dan karakter yang membentuk seseorang menjadi merdeka dan sukses dimasa depan. Visi merupakan gambaran diri seseorang dimasa depan; harapan diri dimasa depan. Dengan defenisi tersebut, maka diketahui bahwa pernyataan visi merupakan pernyataan untuk menyatakan siapa diri seseorang ideal dimasa depan. Diri ini merupakan bentuk nilai ideal yang diharapkannya terjadi dimasa akan datang. Dengan membuat pernyataan visi maka seseorang telah menentukan sasaran diri seperti apakah yang dibentuknya dimasa akan datang. Selanjutnya misi pribadi adalah cara untuk mencapai visi tersebut. Misi pribadi merupakan langkah-langkah aktivitas apa yang harus dilakukan untuk mencapai visi pribadi. Karena dalam bentuk langkah-langkah dan cara, maka misi harus bersifat spesifik, terukur, berdasarkan sumber daya yang ada, dan memiliki batasan waktu untuk dievaluasi ketercapaiannya.

Bagaimana cara merumuskan visi dan misi pribadi? Pertama, melakukan identifikasi diri lewat berefleksi tentang nilai-nilai yang dimiliki; Potensi yang ada; Bakat dan minat yang dimiliki; Sesuatu yang ingin dimiliki; Sesuatu yang ingin dicapai; dan hal lainnya, yang terkait karakter dalam diri dan harapan yang diinginkan. Kedua, mendefenisikan kembali siapakah anda berdasarkan hasil indentifikasi diri. Anda membuat pernyataan tentang siapa anda berdasarkan nilai-nilai dan temuan ddalam diri anda. Ketiga, rumuskan visi pribadi anda. Tulislah satu kalimat yang berisi tentang visi pribadi anda. Visi pribadi ada dalam dua bentuk. bentuk pertama adalah bentuk nilai-nilai universal (contoh: “menjadi seorang yang selalu membawa damai,” “menjadi seseorang pembawa kebahagiaan,” “menjadi seseorang pemberdaya,” “menjadi seseorang yang berintegritas”) dan atau dalam bentuk kedua yakni kontekstual nisbih (contoh: “menjadi milyuner diusia 30 tahun,” “memiliki keluarga bahagia dengan 12 orang anak,” “memiliki 3 rumah mewah dan 4 mobil mewah,” “bebas finansial diusia 25 tahun,” “Sudah keliling dunia sebelum usia 50 tahun”). Biasanya dalam merumuskan visi, seseorang merumuskannya berdasarkan salah satu bentuk dari keduanya, apakah ia ingin memiliki nilai universal atau kontekstual nisbih? Setelah merumuskan visi pribadi, maka selanjutnya keempat, rumuskan misi pribadi anda. Bagi yang memiliki visi nilai universal, maka misinya adalah seperangkat langkah/ cara aktivitas yang mengarahkan anda untuk memiliki dan mempertahankan nilai-nilai universal dalam karakter diri anda. Sedangkan yang memiliki visi kontekstual nisbih, maka misinya adalah langkah/ cara aktivitas yang mengarahkan target anda untuk mewujudkan visi pribadi tersebut. Target aktivitas tersebut harus konkret dan memiliki perencanaan yang matang dalam hal waktu, sumber daya, menangkap peluang dan tingkatan evaluasi untuk menuju pada ketercapaian visi pribadi. Untuk kontekstual nisbih biasanya dalam bentuk rencana strategis untuk memujudkan visi pribadi tersebut. Kelima, setelah merencanakan misi pribadi anda, maka selanjutnya anda tinggal menjalani diri anda sesuai dengan blueprint yang telah anda buat.

Dalam memujudkan visi pribadi perlu komitmen untuk terus melayani diri. Karena dengan terus melayani diri dan melakukan evaluasi terhadap ketercapaian visi, seseorang akan terus mempertahankan karakter asali dalam dirinya. Dengan menjalani diri yang visioner seperti inilah, maka seseorang akan mengalami kemerdekaan diri.

Referensi:

  • Covey, Stephen R (2010). 7 habits of highly effective people (7 kebiasaan manusia yang sangat efektif). Tangerang, Binarupa aksara publisher
  • Stone, Raymond J. (2005). Human Resources Management, Fifth Edition. Australia, Willey


(Materi disusun dan dibawakan oleh Ricky Arnold Nggili, S.Si-teol., MM, dalam Faculty of Language and Arts Leadership Training 2021 (FLAT 2021), pada Kamis, 3 Juni 2021, pukul 10.00-12.00 WIB, yang diselenggarakan oleh SMF FBS UKSW via zoom)

1 komentar

1 komentar

  • rini novianti
    rini novianti
    4 September 2021 pukul 16.32
    Terima kasih, artikel yang menarik~ informasinya bermanfaat, please check this web
    Kunjungi IT Telkom Jakarta:
    Website Kami
    Website Kami
    thankyou...
    Reply